Senin, 02 Desember 2013

kamu

Selama saya di Bumi, hanya satu lelaki yang menyita perhatian saya. Namanya Adib.
Dia tampan? Tidak. Pangeran di negeri Aksara tentu jauh lebih tampan.
Dia tidak tampan, dia tidak kaya, dia tidak populer. Dia cuma -sempurna-
Aku bertemu dia di Kudus saat aku menonton Sheila on7. Sejak saat itu kami mulai mengenal lewat sms. Takdir mempertemukan kami lagi pada konser Sheila on7 di Yogyakarta. Setelah itu aku mulai sadar ada yang berbeda. Aku mulai merindukannya. Semisal aral, hatiku telah mencintainya sedemikian brutal. Logikaku telah demikian tumpul untuk memahami bahwa rinduku terlalu. Aku jatuh cinta.
Akhirnya, tanggal 20 Mei 2011 kami resmi berpacaran :)

my adib <3
 Well, sekarang kami sudah jalan dua setengah tahun. Bukan hal yang mudah antara titisan kata dan manusia saling mencinta. Banyak badai dan jalan berlubang yang harus kami lalui. Tapi... See? Kami masih bertahan.
Cinta mungkin tentang waktu, entah kapan tangis akan dijatuhkan, dan kapan payung ketabahan harus dimekarkan. Tapi aku percaya, dia akhir muara. Dia tetes tangis itu sendiri. Dia payung ketabahan. Dia segala. Aku mencintainya. Benar-benar mencintainya. Adib, bantu aku menjaga sayap kasih ini. Kau tau, aku gadis nakal di negeriku. Cubit saja aku kalau mataku mulai kemana-kemana ;)

0 komentar :

Posting Komentar