Sabtu, 15 November 2014

Brown Canyon: Indonesia rasa Amerika

Halo! Setelah sekian lama nggak jalan-jalan karena sibuk latihan teater dan urusuan perkuliahan lainnya, AKHIRNYA! Tiara jalan-jalan lagi. Kali ini jalan-jalannya keluar negeri. Grand Canyon, Colorado, Amerika Serikat. Muahahaha... Bohong sih, masih dalam kota. Brown Canyon, Semarang, Indonesia.Tapi nggak kalah kok sama yang di luar negeri. Indonesia keren banget!

Brown Canyon, Semarang
Keren kan? Iya keren. Dan ini bukanlah tempat wisata. Ini pertambangan. Malahan sumber rezeki untuk supir truk dan bosnya. Jadi, trek untuk menuju tempat maha pecah ini amat sangat huwau susyahnya. Jalanya rusak parah. Bolong sana sini. Udah gitu berdebu. Banget. Jangan pakai soflens, yang ada mata lo bakal kaya bakso di kasih saos. Merah! Pedes! So, Guys, Siapin masker dan kacamata. Kecuali lo kesana naik mobil atau pesawat jet.

Jangan ke sana pas musim hujan, asli jalanan bakal becek berlumpur. Licin. Dan lumpurnya lumayan tebel. Bahaya banget buat pengendara motor macam saya :(

Jalanan berlumpur
Setelah perjuangan yang maha dahsyat, akhirnya gunungan cadas mulai kelihatan. Sebentar lagi sampai! Saya sempet deg-degan, takut kalau-kalau harapan saya bertabrakan dengan kekecewaan. Tapi, tapi... ternyata BROWN CANYON emang keren banget! Demi apah ini beneran kayak Grand Canyon di Colorado, AS. Maksud saya hampir mirip. Hampirnya agak banyak tapi.

Brown Canyon dari kejauhan
Sesampainya di sana. Mulut saya mangap. Indonesia superkiyul banget! Nggak nyangka Semarang punya yang beginian. Saking senengnya lihat alam yang begini, saya sampai nyuekin truk-truk pengangkut yang lalu lalang. Membawa tanah dan batu bagian dari hal menakjubkan yang saya lihat. Atau saya pura-pura nggak lihat truk-truk itu, sebagai penolakan saya atas pengerukan tempat indah ini. Ini seharusnya bisa jadi aset wisata daerah yang menjanjikan. Mundukung visit Jateng. Tapi, tapi, tapi..... Mungkin Tuhan nyiptain gunungan cadas ini emang buat sumber rezeki bagi mereka. Harapan saya sih, pas anak cucu saya nongol di dunia, Brown Canyon masih sama kayak sekarang :")

keruk ... keruk ... keruk ...
Angkut ... Angkut ... Angkut ...
Sudah, sudah, mari kembali ke pemandangan awesome-nya. Saya langsung ambil kamera. Oke, maksud saya kamera hape, yang pixelnya kecil. Jadi, sorry guys kualitas gambarnya kayak ketek. Maybe, ada yang mau nyumbangin saya SLR atau minimal handphone yang kameranya bagusan dikit?



Well, buat saya sih tempat ini keren. Mungkin karena adanya tempat ini banyak yang dirugikan banyak juga yang diuntungkan. Saya nggak ngerti menyikapinya bagaimana. Dalam hati kecil saya sih, pengennya kegiatan pertambangan berhenti. Biarkan gunungan cadas itu berdiri kokoh. Jadikan tempat pariwisata. Benahi jalannya. Mungkin bisa jadi penghasilan bagi rakyat setempat. Tapi kalau begitu, nasib anak istri supir truk itu gimana? Pembangunan mau dapet bahan dari mana?. Entahlah, saya nggak ngerti. Semoga pemerintah daerah punya jalan keluar untuk tempat wisata.. em maksud saya pertambangan yang keren ini.

one!
two!
three!
action!
Sampai jumpa di perjalanan saya selanjutnya.
Siyaa....

Nb: Tengs to my Dib, makasih mau nemenin dan jadi photographer penyabar. Cintak!

0 komentar :

Posting Komentar